Analisis Jurnal 1
Nama: Gerald Jean Claude
NPM: 11209684
Kelas: 3EA12
Analisis Jurnal
Tema
“Perkembangan Ekspor Indonesia terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia”
Judul :
“ANALISIS PERKEMBANGAN EKSPOR DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA”
Pengarang :
Irham Lihan dan Yogi
Tahun :
2003
Latar Belakang Masalah :
Upaya peningkatan volume ekspor kembali digalakkan pemerintah Indonesia akhir-akhir ini melalui strategi promosi ekspor, setelah keadaan “debt-service ratio” mencapai angka di atas 30 %. Sehubungan dengan kondisi tersebut di atas Bank Dunia menganjurkan tiga perangkat kebijaksanaan antara lain : (a) kebijaksanaan mengurangi hutang luar negri (b) kebijaksanaan memperbesar arus investasi asing (c) kebijaksanaan mengurangi pengeluaran pemerintah dan menaikkan tariff “public utilities”. Sejalan dengan uraian diatas tampak analisis perkembangan ekonomi tetapi juga terdapat berbagai dampak ekonomi jika kita melaksanakan kebijaksanaan tersebut. Kebijaksanaan mengurangi hutang luarn negri akan berdampak memperburuk deficit transaksi berjalan. Di lain pihak memperbesar investasi asing belum tentu dapat membantu mengatasi deficit tersebut. Namun hasil ekspor investasi asing ini juga belum tentu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi domestic mengingat bersarnya nilai repatriasi keuntungan investasi yang akan di larikan keluar negri. Maka dari itu apakah perkembangan ekspor Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia berpengaruh atau tidak ?
Tujuan Penelitian :
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pertumbuhan ekspor pada pertumbuhan GDP Indonesia, setelah di control dengan variable besarnya hutang, baik hutang dalam negri maupun hutang luar negri.
Metodologi :
> Data
- Data Sekunder : Disusun dalam data urut waktu (time series) dari tahun 1983 sampai dengan tahun 2001
> Model Penelitian
Model yang digunakan dalam analisis ini yaitu dengan menggunakan regresi berganda dengan pendekatan Ordinary Least Square (OLS)
Hasil dan Pembahasan
Hasil analisis menunjukkan bahwa peranan sektor ekspor di Indonesia tidak berpengaruh nyata terhadap perkembangan PDRB di Indonesia. Hal itu sejalan dengan pendapat Jung dan Marshall (1985) yang mengemukakan sebagian besar negara-negara berkembang tidak menunjukkan dukungan empiris bahwa pertumbuhan ekspor akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Faktor yang berpengaruh nyata dalam penelitian ini adalah ekspor dikurangi dengan impor tahun sebelumnya. Temuan ini juga sejalan dengan pendapat Sritua Arief (1993) yang menyatakan jika sektor ekspor ini masih tergantung pada input impor maka pengaruhnya terhadap PDRB tidaklah nyata dan juga dengan semakin tergantungnya produk manufaktur yang di ekspor suatu Negara berkembang pada input impor dan semakin berkuasanya investor investor asing dalam permodalan memproduksi produk-produk tersebut, akan mengakibatkan semakin rendahnya porsi nilai tambah yang tertinggal di dalam negri.
Saran dan Kesimpulan
Perkembangan ekspor Indonesia yang berasal dari produk-produk yang produksinya menggunakan input sepenuhnya atau sebagian besar bersumber dari dalam negri perlu terus dipacu dan dikembangkan melalui investasi modal asing yang sedang digalakkan dewasa ini.
Usulan lanjutan : Perkembangan ekspor di Indonesia akan berpengaruh atau tidak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia akan sangat tergantung pada struktur komoditas andalan ekspor Indonesia. Jika pemerintahan Indonesia pandai melakukan strategi-strategi khusus untuk meningkatkan daya jual saing, supaya tidak mengalami kerugian lagi.
Analisis Jurnal 2
Nama: Gerald Jean Claude
NPM: 11209684
Kelas: 3EA12
Analisis Jurnal
Tema
PRODUK UNGGULAN YANG MENINGKATKAN EKSPOR
Judul
PENGKAJIAN PRODUK UNGGULAN DALAM MENINGKATKAN EKSPOR UKM DAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
Pengarang
Junaidy
Tahun
2001
Latar Belakang
Usaha kecil menengah (UKM) dapat dikatakan tulang punggung perekonomian nasional,
dapat dilihat dari besarnya kontribusi kegiatan UKM terhadap perekonomian, dimana
tahun 2003 mencapai 57% dari total produk domestik bruto (PDB. Di sisi lain, menurut
data sementara Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (2005), pada tahun
2003, kontribusi UKM dalam ekspor hanya sebesar 16% dari total ekspor (4% berasal
sektor usaha kecil dan 12% berasal dari usaha menengah). Gambaran ini menunjukkan
bahwa kemampuan produk UKM untuk dapat bersaing di pasar global masih rendah.
Masalah & Tujuan
Masalah
Persaingan dalam perdagangan internasional (atau pasar pada umumnya) amat
ditentukan pada keunggulan yang dimiliki atau keunggulan produk yang dihasilkan.
Dalam konteks pengembangan keunggulan tersebut, pemerintah daerah mulai
mengembangkan konsep produk unggulan. Proses ini dilakukan dengan mengidentifikasi
produk unggulan terutama yang berasal dari sektor usaha kecil menengah sebagai
proses pengembangan sumber daya lokal dan optimalisasi atas potensi ekonomi daerah.
Sebagai suatu strategi pembangunan, pengembangan produk unggulan dinilai
mempunyai kelebihan, karena dianggap bahwa suatu daerah yang menerapkan pola
pembangunan ini relatif lebih “mandiri” dalam pengembangan ekonominya.
Tujuan
Pengembangan produk unggulan dan pengembangan UKM dapat menjadi strategi
yang efektif dalam pengembangan ekonomi daerah. Terlebih lagi pada daerah yang
tertinggal atau mempunyai ketimpangan ekonomi terhadap daerah/wilayah lain,
termasuk daerah/wilayah perbatasan.
Metodologi
Metode Kajian
Metode yang digunakan adalah kajian deskriptif, yakni metode kajian yang meneliti suatu
keadaan dengan tujuan membuat deskripsi dan gambaran secara sistematis, faktual,
dan akurat mengenai fakta-fakta di lapangan pengkajian serta hubungan antar fenomena
yang diselidiki (Nazir, 1988: 63).
Data
Data yang dikumpulkan terdiri atas data sekunder dan data primer. Data primer berasal dari lokasi pengkajian secara langsung, baik yang
dilakukan melalui kuesioner, wawancara maupun diskusi. Sedangkan data sekunder
diperoleh melalui survey instansional yang berupa peraturan-peraturan, laporan-laporan
dan data tertulis lainnya yang berhubungan dengan pengkajian ini. Cara pengumpulan
data dilakukan dengan cara: survey instansional, melalui kuesioner bagi responden dan
diskusi.
Deskripsi
Penyusunan diskripsi produk unggulan diawali dengan pemilihan sejumlah komoditas tertinggi pada hasil baseline survey economy BI terakhir (Tahun 1999). Tahap berikutnya mengidentifikasi produk unggulan daerah berdasarkan kontribusinya bagi pendapatan daerah. Alat ukur utama adalah dengan memperhatikan PDRB terakhir dan subsector dominannya. Penggabungan data antara hasil identifikasi BSE dan PDRB dilakukan dengan mengkaitkan setiap komoditas hasil BSE dan agregat sektor/subsektornya yang terdapat pada data PDRB. Setelah teridentifikasi sebagai agregat dari produk ungggulan daerah maka bahan informasi ini kemudian didiskusi dengan stakeholder setempat. Stakeholder daerah akan menyebutkan berbagai produk yang dianggap sebagai unggulan. Dengan persepsi dan preferensi masing-masing, para stakeholder ini juga dapat diminta untuk membandingkan keunggulan masing-masing produk tersebut. Menggunakan metode AHP lalu dirumuskan urutan produk unggulan daerah berdasarkan persepsi keunggulan stakeholder setempat.
Hasil & Kesimpulan
Dari segi pemasaran produk tersebut tidak hanya mengisi pasar dalam negeri saja tetapi
juga telah menjangkau pasar ekspor. Pasar ekspor dari produk tersebut mencakup pasar
Asia, Amerika, Eropa dan Australia. Untuk jelasnya dapat dirinci sebagai berikut :
Jangkauan Pemasaran Produk Dari Masing-Masing Daerah
No | Provinsi | Produk | Jangkauan Pemasaran | |
| | | Dalam negri | Luar negri |
1 | D.I Yogyakarta | Tenun serat alam | lokal | amerika |
| | Kerajinan bambu | bali, jakarta, surabaya | eropa |
2 | Jawa Timur | Produk olahan | bandung, jakarta | |
| | buah apel | | |
| | Bordir | Makasar, jakarta, sumatra | malaysia, brunei, timur tengah |
| | Batik tulis | Kalimantan, bali, mataram, jakarta | jepang, taiwan, malaysia, inggris |
| | sepatu | surabaya, jakarta, mataram | india, filipina |
Secara umum daerah perbatasan Natuna relatif berbeda dari yang lain. Selain statusnya
sebagai kabupaten, Natuna juga bukan merupakan pos atau pintu perbatasan Indonesia.
Sebatik meskipun bukan PLB resmi, tetapi mempunyai aktivitas lintas batas dan juga pos
perbatasan yang secara terbatas berwenang mengatur tentang aktivitas lintas batas
tersebut. Natuna juga didominasi oleh laut, sehingga pengaruh negara tetangga relatif
tidak langsung.
Analisis Jurnal 3
Nama: Gerald Jean Claude
NPM: 11209684
Kelas: 3EA12
Analisis Jurnal
Tema
EKSPOR DAN PDB DI INDONESIA
Judul
HUBUNGAN ANTARA EKSPOR DAN PDB DI INDONESIA TAHUN 1999-2008
Pengarang
Dini Ayu Novianingsih
Tahun
2011
Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan syarat yang
diperlukan bagi proses pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dapat
digunakan untuk menggambarkan suatu perekonomian yang mengalami
perkembangan ekonomi dan mencapai tingkat kemakmuran lebih tinggi serta dampak
suatu kebijakan pembangunan yang dilaksanakan, khususnya dalam bidang ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu modal (capital),
tenaga kerja (labor), tanah (land), dan teknologi. Selain beberapa faktor diatas,
terdapat faktor lain yang langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi atau
pendapatan nasional adalah ekspor, dimana ekspor merupakan arus keluar sejumlah
barang dan jasa dari suatu negara ke pasar internasional. Ekspor akan secara langsung
memberi kenaikan penerimaan dalam pendapatan suatu negara. Terjadinya kenaikan
penerimaan pendapatan suatu negara akan mengakibatkan terjadinya kenaikan tingkat
PDB. Dengan kata lain ekspor akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi (Simpar,
2010).
Masalah dan Tujuan
Masalah
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan antara Ekspor dan PDB di Indonesia dalam periode waktu 1999-2008 ? (apakah export led growth hypothesis atau export reducing growth hypothesis atau internally generated export hypothesis atau growth reducing export hypothesis).
Tujuan
untuk mengetahui hubungan antara Ekspor dan PDB di Indonesia dalam periode waktu 1999-2008 (apakah export led growth hypothesis atau export reducing growth hypothesis atau internally generated export hypothesis atau growth reducing export hypothesis).
Metodologi
Jenis dan sumber data: Rincian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data nilai PDB dan
nilai ekspor selama tahun tertentu. Adapun bentuk datanya adalah data time series diperoleh dalam periode waktu yaitu dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2008. Sumber data yang terkait dalam penelitian ini berasal dari data sekunder, dengan menggunakan data BPS dalam buku Makro Ekonomi Indonesia yang ditulis oleh Dwi (2009) dan diterbitkan oleh Lembaga Penelitian Ekonomi Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (LPE IBII).
Metode Analisis
Pada dasarnya penelitian ini untuk mengetahui hipotesis mana yang tepat diterapkan di Indonesia selama periode waktu 1999-2008, apakah hipotesis ekspor sebagai motor pengerak bagi pertumbuhan ekonomi (export led growth) atau hipotesis ekspor sebagai mesin bagi pertumbuhan ekonomi (export reducing growth) atau hipotesis pertumbuhan ekonomi dalam negeri merupakan penggerak bagi ekspor (internally generated export) atau hipotesis pertumbuhan ekonomi akan menyebabkan turunnya ekspor (growth reducing export) .
Analisis
Deskripsi
Dalam teori ekonomi makro (macroeconomic theory), hubungan antara ekspor
dengan pendapatan nasional merupakan suatu persamaan identitas karena ekspor
merupakan bagian dari tingkat pendapatan nasional. Sedangkan dalam teori ekonomi
pembangunan, keterkaitan kedua variabel tersebut tidak tertuju pada masalah
persamaan identitas itu sendiri, melainkan lebih tertuju pada masalah, apakah ekspor
bagi suatu negara mampu mengerakkan perekonomian secara keseluruhan dan pada
akhirnya membuahkan kesejahteraan bagi masyarakat (Oiconita, 2006).
Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Oiconita (2006) mengenai analisis ekspor dan output nasional di Indonesia : Periode 1980-2004, kajian tentang kausalitas dan kointegrasi adalah terjadi kausalitas dua arah dimana ekspor dan output nasional saling mempengaruhi.
Penelitian yang dilakukan oleh Puspadilla (2009) mengenai analisis kausalitas ekspor dengan pertumbuhan ekonomi periode 1996-2007, menghasilkan kesimpulan bahwa hasil Granger Causality test menunjukkan bahwa pola hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan ekspor di Indonesia adalah ekspor menyebabkan pertumbuhan ekonomi atau export led growth (ELG).
Saran dan Kemimpulan
Berdasarkan penelitian terdahulu menghasilkan perbedaan hasil yang disebabkan oleh perbedaan periode observasi, perbedaan data yang digunakan, kesalahan pengukuran, dan operasional pengukuran yang berbeda (Basri, 2010). Oleh karena itu, penelitian ini bermula dari penelitian-penelitian terdahulu dengan hasil yang berbeda (research gap), untuk mengetahui hipotesis mana yang tepat diterapkan di Indonesia selama periode waktu 1999-2008.