Hadapi hidup dengan semangatmu...Dan Tersenyumlah pada semua orang...

This Is Me

This Is Me
it's my life

This is Me

The Ordinary Boy

Minggu, 09 Oktober 2011

METODE RISET PERTEMUAN 1

Analisis Jurnal 1

Nama: Gerald Jean Claude

NPM: 11209684

Kelas: 3EA12

Analisis Jurnal


Tema

Perkembangan Ekspor Indonesia terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia”

Judul :

ANALISIS PERKEMBANGAN EKSPOR DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA”

Pengarang :

Irham Lihan dan Yogi

Tahun :

2003

Latar Belakang Masalah :


Upaya peningkatan volume ekspor kembali digalakkan pemerintah Indonesia akhir-akhir ini melalui strategi promosi ekspor, setelah keadaan “debt-service ratio” mencapai angka di atas 30 %. Sehubungan dengan kondisi tersebut di atas Bank Dunia menganjurkan tiga perangkat kebijaksanaan antara lain : (a) kebijaksanaan mengurangi hutang luar negri (b) kebijaksanaan memperbesar arus investasi asing (c) kebijaksanaan mengurangi pengeluaran pemerintah dan menaikkan tariff “public utilities”. Sejalan dengan uraian diatas tampak analisis perkembangan ekonomi tetapi juga terdapat berbagai dampak ekonomi jika kita melaksanakan kebijaksanaan tersebut. Kebijaksanaan mengurangi hutang luarn negri akan berdampak memperburuk deficit transaksi berjalan. Di lain pihak memperbesar investasi asing belum tentu dapat membantu mengatasi deficit tersebut. Namun hasil ekspor investasi asing ini juga belum tentu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi domestic mengingat bersarnya nilai repatriasi keuntungan investasi yang akan di larikan keluar negri. Maka dari itu apakah perkembangan ekspor Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia berpengaruh atau tidak ?

Tujuan Penelitian :


Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pertumbuhan ekspor pada pertumbuhan GDP Indonesia, setelah di control dengan variable besarnya hutang, baik hutang dalam negri maupun hutang luar negri.


Metodologi :

Data

- Data Sekunder : Disusun dalam data urut waktu (time series) dari tahun 1983 sampai dengan tahun 2001

Model Penelitian

Model yang digunakan dalam analisis ini yaitu dengan menggunakan regresi berganda dengan pendekatan Ordinary Least Square (OLS)

Kesimpulan


Hasil analisis menunjukkan bahwa peranan sektor ekspor di Indonesia tidak berpengaruh nyata terhadap perkembangan PDRB di Indonesia. Hal itu sejalan dengan pendapat Jung dan Marshall (1985) yang mengemukakan sebagian besar negara-negara berkembang tidak menunjukkan dukungan empiris bahwa pertumbuhan ekspor akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Faktor yang berpengaruh nyata dalam penelitian ini adalah ekspor dikurangi dengan impor tahun sebelumnya. Temuan ini juga sejalan dengan pendapat Sritua Arief (1993) yang menyatakan jika sektor ekspor ini masih tergantung pada input impor maka pengaruhnya terhadap PDRB tidaklah nyata dan juga dengan semakin tergantungnya produk manufaktur yang di ekspor suatu Negara berkembang pada input impor dan semakin berkuasanya investor investor asing dalam permodalan memproduksi produk-produk tersebut, akan mengakibatkan semakin rendahnya porsi nilai tambah yang tertinggal di dalam negri.



Analisis Jurnal 2

Nama: Gerald Jean Claude

NPM: 11209684

Kelas: 3EA12

Analisis Jurnal


Tema

PRODUK UNGGULAN YANG MENINGKATKAN EKSPOR

Judul

PENGKAJIAN PRODUK UNGGULAN DALAM MENINGKATKAN EKSPOR UKM DAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL


Pengarang

Junaidy


Tahun

2001


Latar Belakang


Usaha kecil menengah (UKM) dapat dikatakan tulang punggung perekonomian nasional,

dapat dilihat dari besarnya kontribusi kegiatan UKM terhadap perekonomian, dimana

tahun 2003 mencapai 57% dari total produk domestik bruto (PDB. Di sisi lain, menurut

data sementara Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (2005), pada tahun

2003, kontribusi UKM dalam ekspor hanya sebesar 16% dari total ekspor (4% berasal

sektor usaha kecil dan 12% berasal dari usaha menengah). Gambaran ini menunjukkan

bahwa kemampuan produk UKM untuk dapat bersaing di pasar global masih rendah.


Masalah dan Tujuan


Masalah

Persaingan dalam perdagangan internasional (atau pasar pada umumnya) amat ditentukan pada keunggulan yang dimiliki atau keunggulan produk yang dihasilkan.

Dalam konteks pengembangan keunggulan tersebut, pemerintah daerah mulai

mengembangkan konsep produk unggulan. Proses ini dilakukan dengan mengidentifikasi

produk unggulan terutama yang berasal dari sektor usaha kecil menengah sebagai

proses pengembangan sumber daya lokal dan optimalisasi atas potensi ekonomi daerah.

Sebagai suatu strategi pembangunan, pengembangan produk unggulan dinilai

mempunyai kelebihan, karena dianggap bahwa suatu daerah yang menerapkan pola

pembangunan ini relatif lebihmandiridalam pengembangan ekonominya.

Tujuan

Pengembangan produk unggulan dan pengembangan UKM dapat menjadi strategi

yang efektif dalam pengembangan ekonomi daerah. Terlebih lagi pada daerah yang

tertinggal atau mempunyai ketimpangan ekonomi terhadap daerah/wilayah lain,

termasuk daerah/wilayah perbatasan.


Metodologi


Metode Kajian


Metode yang digunakan adalah kajian deskriptif, yakni metode kajian yang meneliti suatu

keadaan dengan tujuan membuat deskripsi dan gambaran secara sistematis, faktual,

dan akurat mengenai fakta-fakta di lapangan pengkajian serta hubungan antar fenomena

yang diselidiki (Nazir, 1988: 63).


Data

Data yang dikumpulkan terdiri atas data sekunder dan data primer. Data primer berasal dari lokasi pengkajian secara langsung, baik yang

dilakukan melalui kuesioner, wawancara maupun diskusi. Sedangkan data sekunder

diperoleh melalui survey instansional yang berupa peraturan-peraturan, laporan-laporan

dan data tertulis lainnya yang berhubungan dengan pengkajian ini. Cara pengumpulan

data dilakukan dengan cara: survey instansional, melalui kuesioner bagi responden dan

diskusi.




Hasil dan Kesimpulan

Dari segi pemasaran produk tersebut tidak hanya mengisi pasar dalam negeri saja tetapi

juga telah menjangkau pasar ekspor. Pasar ekspor dari produk tersebut mencakup pasar

Asia, Amerika, Eropa dan Australia. Untuk jelasnya dapat dirinci sebagai berikut :


Jangkauan Pemasaran Produk Dari Masing-Masing Daerah


No

Provinsi

Produk

Jangkauan Pemasaran




Dalam negri

Luar negri

1

D.I Yogyakarta

Tenun serat alam

lokal

amerika



Kerajinan bambu

bali, jakarta, surabaya

eropa

2

Jawa Timur

Produk olahan

bandung, jakarta




buah apel





Bordir

Makasar, jakarta, sumatra

malaysia, brunei, timur tengah



Batik tulis

Kalimantan, bali, mataram, jakarta

jepang, taiwan, malaysia, inggris



sepatu

surabaya, jakarta, mataram

india, filipina


Secara umum daerah perbatasan Natuna relatif berbeda dari yang lain. Selain statusnya

sebagai kabupaten, Natuna juga bukan merupakan pos atau pintu perbatasan Indonesia.

Sebatik meskipun bukan PLB resmi, tetapi mempunyai aktivitas lintas batas dan juga pos

perbatasan yang secara terbatas berwenang mengatur tentang aktivitas lintas batas

tersebut. Natuna juga didominasi oleh laut, sehingga pengaruh negara tetangga relatif

tidak langsung.





Analisis Jurnal 3

Nama: Gerald Jean Claude

NPM: 11209684

Kelas: 3EA12

Analisis Jurnal



Tema


EKSPOR DAN PDB DI INDONESIA

Judul


HUBUNGAN ANTARA EKSPOR DAN PDB DI INDONESIA TAHUN 1999-2008


Penulis

Dini Ayu Novianingsih


Tahun

2011


Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan syarat yang

diperlukan bagi proses pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dapat

digunakan untuk menggambarkan suatu perekonomian yang mengalami

perkembangan ekonomi dan mencapai tingkat kemakmuran lebih tinggi serta dampak

suatu kebijakan pembangunan yang dilaksanakan, khususnya dalam bidang ekonomi.


Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu modal (capital),

tenaga kerja (labor), tanah (land), dan teknologi. Selain beberapa faktor diatas,

terdapat faktor lain yang langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi atau

pendapatan nasional adalah ekspor, dimana ekspor merupakan arus keluar sejumlah

barang dan jasa dari suatu negara ke pasar internasional. Ekspor akan secara langsung

memberi kenaikan penerimaan dalam pendapatan suatu negara. Terjadinya kenaikan

penerimaan pendapatan suatu negara akan mengakibatkan terjadinya kenaikan tingkat

PDB. Dengan kata lain ekspor akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi (Simpar,

2010).


Masalah dan Tujuan


Masalah

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan antara Ekspor dan PDB di Indonesia dalam periode waktu 1999-2008 ? (apakah export led growth hypothesis atau export reducing growth hypothesis atau internally generated export hypothesis atau growth reducing export hypothesis).


Tujuan

untuk mengetahui hubungan antara Ekspor dan PDB di Indonesia dalam periode waktu 1999-2008 (apakah export led growth hypothesis atau export reducing growth hypothesis atau internally generated export hypothesis atau growth reducing export hypothesis).


Metodologi


Jenis dan sumber data: Rincian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data nilai PDB dan

nilai ekspor selama tahun tertentu. Adapun bentuk datanya adalah data time series diperoleh dalam periode waktu yaitu dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2008. Sumber data yang terkait dalam penelitian ini berasal dari data sekunder, dengan menggunakan data BPS dalam buku Makro Ekonomi Indonesia yang ditulis oleh Dwi (2009) dan diterbitkan oleh Lembaga Penelitian Ekonomi Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (LPE IBII).


Metode Analisis

Pada dasarnya penelitian ini untuk mengetahui hipotesis mana yang tepat diterapkan di Indonesia selama periode waktu 1999-2008, apakah hipotesis ekspor sebagai motor pengerak bagi pertumbuhan ekonomi (export led growth) atau hipotesis ekspor sebagai mesin bagi pertumbuhan ekonomi (export reducing growth) atau hipotesis pertumbuhan ekonomi dalam negeri merupakan penggerak bagi ekspor (internally generated export) atau hipotesis pertumbuhan ekonomi akan menyebabkan turunnya ekspor (growth reducing export) .


Analisis

Deskripsi

Dalam teori ekonomi makro (macroeconomic theory), hubungan antara ekspor

dengan pendapatan nasional merupakan suatu persamaan identitas karena ekspor

merupakan bagian dari tingkat pendapatan nasional. Sedangkan dalam teori ekonomi

pembangunan, keterkaitan kedua variabel tersebut tidak tertuju pada masalah

persamaan identitas itu sendiri, melainkan lebih tertuju pada masalah, apakah ekspor

bagi suatu negara mampu mengerakkan perekonomian secara keseluruhan dan pada

akhirnya membuahkan kesejahteraan bagi masyarakat (Oiconita, 2006).



Hasil dan Kesimpulan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Oiconita (2006) mengenai analisis ekspor dan output nasional di Indonesia : Periode 1980-2004, kajian tentang kausalitas dan kointegrasi adalah terjadi kausalitas dua arah dimana ekspor dan output nasional saling mempengaruhi.


Penelitian yang dilakukan oleh Puspadilla (2009) mengenai analisis

kausalitas ekspor dengan pertumbuhan ekonomi periode 1996-2007, menghasilkan kesimpulan bahwa hasil Granger Causality test menunjukkan bahwa pola hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan ekspor di Indonesia adalah ekspor menyebabkan pertumbuhan ekonomi atau export led growth (ELG).


Berdasarkan penelitian terdahulu menghasilkan perbedaan hasil yang disebabkan oleh perbedaan periode observasi, perbedaan data yang digunakan, kesalahan pengukuran, dan operasional pengukuran yang berbeda (Basri, 2010). Oleh karena itu, penelitian ini bermula dari penelitian-penelitian terdahulu dengan hasil yang berbeda (research gap), untuk mengetahui hipotesis mana yang tepat diterapkan di Indonesia selama periode waktu 1999-2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar